Monday, October 21, 2013
Perjalanan Seorang Guru
Rosa telah menikah dengan pria bernama Suhendra yang pekerjaannya adalah
teknisi di pengeboran minyak lepas pantai milik perusahaan asing yang
hanya bisa pulang 5-6 bulan sekali. Rosa bertekad memulai profesinya
sebagai High Class Call Girl saat ia tahu melihat bukti bahwa suaminya
main belakang, selama bekerja di lepas pantai Suhendra suka membawa
gadis-gadis nakal. Hal ini ia ketahui dari teman suaminya yang mempunyai
dendam terhadapa suaminya, teman suaminya itu menunjukan beberapa foto
hasil jepretannya sendiri yang berisikan foto suaminya sedang memluk dan
mencium mesra gadis-gadis nakal. Rosa memulai kariernya di bidang
pelacuran kelas tinggi dengan memasang sebuah iklan di koran, begini
bunyi iklannya “Massage Maria, cantik dan berpengalaman menerima
panggilan hub. 0812160700X “, dengan nama samaran Maria maka dimulailah
petualangan terlarang Bu guru kita ini. SMS mulai mengalir ke handphone
Rosa yang berisikan panggilan panggilan tapi ada juga SMS yang berisikan
kalimat-kalimat porno, Rosa tidak menanggapi semua SMS itu karena hal
itu akan membuang waktu saja begitu juga dengan percakapan dengan
calon-calon kliennya semua gagal mencapai kata sepakat. Karena harga
yang ditetapkan oleh Rosa sangat tinggi yaitu 1,5 juta sekali datang,
tentu saja jarang yang berani memboking Rosa. Sampai suatu saat ada
panggilan HP yang masuk saat ia mengajar di kelasnya. “Permisi anak-anak
ibu mau terima telpon dulu jangan ramai ya!”kemudian Rosa berjalan
keluar kelas dan menerima panggilan itu. “Hallo Maria? ” terdengar suara
berat seorang lelaki “Ya dengan siapa Pak? ” “Berapa tarif kamu
semalam? ” “1,5 juta bayar di muka, tidak kurang dari itu ” “Ok done
deal, kita ketemu di Kafe Bon Ami, Darmo Selatan jam 18.30 nanti malam
sampai disana langsung miss call aku ya bye ..tut tut tut” Dalam hati
Rosa merasa berdebar dan aneh karena ini adalah pertama kalinya ia akan
mendapatkan panggilan serius dan anehnya orang tersebut tidak menawar
harga yang ia ajukan, Rosa termenung memikirkan telepon yang baru saja
ia terima sampai seorang muridnya menegur “Bu, Ibu sakit ya? ” tanya
seorang muridnya. “Oh nggak apa- apa kok, ayo masuk lagi” sambil
memegang pundak muridnya. Setelah selesai mengajar Rosa segera pulang
dan mempersiapkan diri, ia mandi dan berdandan secantik mungkin tapi
tidak menor, dengan mengenakan gaun malam warna hitam yang anggun, Rosa
berangkat ke Bon Ami menggunakan taksi. Rasa berdebar semakin menjadi
saat ia memasuki kafe dan dengan tangan sedikit gemetar ia memanggil no.
HP lelaki yang tadi siang menelponnya segera saja terdengar bunyi
handphone di pojok ruangan yang rupanya sengaja di taruh di atas meja
oleh pemiliknya. Mata Rosa memandang ke arah sumber bunyi tersebut dan
melihat lelaki berumur 45 tahun keturunan cina dengan pakaian necis dan
berkacamata minus yang melambaikan tangan seolah olah sudah mengenal
dirinya. “Hi Maria, silahkan duduk disini ”. Ujar lelaki itu sambil
berdiri menjabat tangan Maria yang tak lain adalah nama samaran Rosa.
“Ok kita makan dulu atau langsung pergi nih? ” tanya lelaki itu. “Kita
bisa langsung pergi setelah pembayaran dilakukan ” ujar Rosa ketus “Wow
santai saja non jangan takut ini aku bayar sekarang”. Sebuah amplop
coklat disodorkan dan langsung dibuka dan dihitung oleh Rosa “Ok 1,5
juta kita berangkat, omong omong nama bapak siapa ” tanya Rosa
“Teman-teman memanggil aku A Cun, yuk berangkat ”. A Cun menggandeng
tangan Rosa dengan mesra seperti istrinya sendiri. Dengan menggunakan
mercy new eyes, A Cun membawa Rosa meninggalkan kafe dengan santai tapi
pasti mobil dibawa menuju ke arah daerah perumahan elit di daerah
Dharmahusada. Ketika sampai di depan sebuah rumah mewah dengan pagar
tinggi A Cun membunyikan klaksonnya, pagar besi itu terbuka secara
otomatis meskipun tidak tampak orang di halaman rumah mewah itu, setelah
mobil masuk sampai di teras rumah seseorang dengan seragam batik
berlari kecil menghampiri mobil. “Selamat datang Koh A Cun “sambil
membukakan pintu mobil. “Yang lainnya sudah pada kumpul toh, Yok? ”
tanya Koh A Cun pada lelaki berseragam itu “Sudah Pak, silahkan Pak ”
kata petugas yang bernama Yoyok ini . Mobil A Cun segera dibawa untuk di
parkir oleh yoyok yang rupanya bertugas sebagai valet service. Acun dan
Rosa langsung masuk ke dalam rumah mewah itu “Ini rumah Koh A Cun ”
tanya Rosa kagum melihat ruang tamu yang besar dan dipenuhi barang mewah
“Oh bukan, ini rumah perkumpulan semacam klub bagi kami untuk melepas
kepenatan” ucap Koh Acun seraya membuka pintu ruang tengah yang di
dalamnya berisi 3 orang lelaki dan 3 perempuan.Di ruangan itu tersedia 5
kasur king size, 2 meja biliard, 3 set sofa mewah dan sebuah mini bar
yang tertata apik serasi dengan ruang yang relatif besar itu, dari
suasana ruangan sudah dapat diperkirakan bahwa ruangan ini sering di
pakai sebagai ajang maksiat. “Hoi Cun, lama sekali kamu, dapet barang
baru ya?” tanya seorang lelaki cina berumur 56 tahun yang di panggil Koh
A Liong. “Ah nggak enak ah ngomong gitu di depan orang ” elak A Cun
“Koh A Cun, mending kamu kasih Mbak ini buat aku saja, kamu pake saja
salah satu SPG yang aku bawa” ucap lelaki berbadan gemuk besar dan
berkulit sawo matang yang dipanggil dengan panggilan Pak Angkoro. A Cun
mengamati SPG yang ditawarkan padanya, diantara tiga SPG itu ada satu
yang paling menarik hatinya yaitu Lyvia Go. SPG berumur 21 tahun
berdarah cina dengan tinggi 168 cm dan berat 48 kg berwajah mirip Ineke,
dengan penampilannya yang mengenakan rok super mini dengan atasan
kemeja ketat nan tipis membuat A Cun tak mampu menolak tawaran Pak
Angkoro. “Ok deh, Pak Angkoro boleh ambil Maria, saya pinjam Lyvia ”
sahut acun sambil langsung menarik pinggang Lyvia dan mereka berdua
melakukan deep kissing yang sangat panas sampai terdengar lenguhan
lenguhan nafas mereka. Lyvia yang diciumi dengan ganas segera membalas
ciuman itu sambil membuka kancing kemejanya yang seakan tak muat
menampung payudaranya yang montok. Dengan rakus Koh A Cun memelorotkan
BH Lyvia dan menghisap puting berwarna coklat muda itu, sambil bercumbu
tangan Koh Acun bergerak melingkar pinggang Lyvia dan melepas kait rok
mini dan meloloskan rok itu turun sehingga kini Lyvia Go hanya
mengenakan BH yang sudah tidak menutupi payudaranya dan sebuah celana
dalam berwana putih berenda tipis yang sangat seksi sekali melekat di
tubuhnya yang putih bak mutiara. Dengan sekali angkat tubuh Lyvia Go
dibawa Koh ACun menuju ranjang terdekat, lalu menelentangkannya sambil
meloloskan celana dalam seksi itu dari tempatnya sehingga tampaklah
kemaluan Lyvia yang sudah dicukur bersih, tanpa membuang waktu A Cun
segera menjilat dan menusuk nusukkan lidahnya ke dalam vagina Lyvia yang
diikuti dengan erangan nikmat dari Lyvia. “Ahh, aduh enak Koh, dasyat
aargh ” “Enak ya Go? Kamu sudah berapa kali ngeseks selama jadi SPG ”
tanya A Cun sambil mengocok vagina Lyvia dengan dua jari sambil
terkadang menggosok kelentit mungil itu dengan jempolnya. “Ini yang ke
tu..juh aah hi hi hi aduh geli Koh ” “Yang pertama ama siapa ” selidik A
Cun mencari cari daerah g-spot dengan ujung jarinya “Yang pertamaa,
aduh yah yah aauh disitu Koh enak, yang pertama sama Pak Angkoro di WC
showroom aah” Untuk mengakhiri pemanasan ini maka A Cun menempelkan
lidahnya di kelentit Lyvia, kemudian menggeleng-gelengkan dan
memutar-mutar kepalanya dengan lidah tetap menempel di kelentit.
Menerima rangsangan dasyat itu tubuh Lyvia melengkung bagai busur panah
yang siap melesatkan anak panahnya. “Aduh Koh A Cun, aargh masukin
sekarang Koh jangan siksa aku lebih lama lagi hm? “. Melihat Lyvia sudah
terangsang berat maka Koh A Cun segera menghentikan permainan oralnya
dan melepas bajunya sendiri dengan cepat, Lyvia yang melihat Koh A Cun
melepas bajunya kagum melihat badan Koh Acun yang berotot, dadanya yang
bidang dan perutnya yang terbagi 8 kotak sangat seksi di mata Lyvia yang
biasanya melayani Pak Angkoro yang gendut. Semakin bernafsu untuk
segera bersetubuh maka Lyvia Go membantu melepas celana Koh A Cun dan
betapa kagetnya Lyvia Go ketika celana itu merosot langsung nongol benda
sepanjang 16.5 cm (wah ternyata Koh A Cun tidak pakai celana dalam loh,
tapi dengan tidak memakai celana dalam juga sangat baik bagi kesuburan
pria kata Pak dokter). Dengan posisi kaki yang di buka lebar lebar,
Lyvia menanti Koh Acun sambil tangan kanannya menggosok gosok
klitorisnya sendiri, Koh Acun mengambil posisi di tengah tengah kaki
Lyvia yang terbuka lebar dan mengarahkan penisnya di muka pintu gerbang
kewanitaan Lyvia. “Aku masukin ya Lyv?” “Sini kubantu Koh ” Lyvia
memegang penis A Cun dan mengarahkannya ke liang senggamanya “Seret
banget ya Lyv, jadi susah masuk nih” “Koh jangan bercanda melulu ah,
kapan masuknya?” “Ya udah nih rasain Lyv” “Aauh aah aah pelan dikit Koh ”
Akhirnya pelan tapi selamat, penis Koh A Cun amblas ke dalam vagina
Lyvia dan permainan kuda kudaan khusus dewasapun dimulai, Koh A Cun
memaju mundurkan pantatnya dengan tempo sedang sambil memegang kedua
betis Lyvia sebagai tumpuan tangannya. Beralih ke ibu guru kita yaitu
Rosa Maria yang cuma bengong melihat permainan permainan liar di
sekelilingnya. “Wah suasananya panas ya? ” Pak Angkoro menegur Rosa
Maria yang bengong “Ah nggak juga Pak, kan ada AC” balas Rosa risih
“Nggak panas gimana, coba kamu lihat orang orang itu pada telanjang
ngapain coba?” “Eeng eeng gimana ya Pak ” “Eng eng eng apa, ayo lepas
bajumu, kamukan sudah di bayar toh? ” Rosa merasa harga dirinya diinjak-
injak, di dalam hati Rosa Maria berkata “Aku adalah seorang guru yang
dihormati dan disegani oleh anak didik dan rekan sekerjaku kenapa demi
dendam pada suami aku harus menjerumuskan diriku ke dalam lembah nista
tapi sudah terlambat”, air mata mulai menetes di pipi Rosa. “Wah, kok
malah nangis iki piye? Waduh!!” Pak Angkoro mengelus- elus perutnya yang
besar karena bingung. “Nggak Pak, ayo kita mulai aja permainan ini ”
Rosa mengusap air matanya. “Ya gitu dong, itu baru semangat profesional
jangan nangis lagi ya ” Rosa membuka gaun malamnya dengan pedih dan rasa
hampa, demikian juga Pak Angkoro beliau membuka seluruh pakaiannya
memperlihatkan tubuhnya yang gemuk dan hitam. “Sini Ros, bapak akan
membuat kamu melayang layang ” pangil Pak Angkoro Rosa yang masih malu
dan canggung menutup tubuhnya yang bugil dengan tangannya sedapat
mungkin sambil melangkah ke arah Pak Angkoro “Wah kok malu malu gitu,
jangan kuatir Ros bapak nggak akan kasar kasar sama kamu “, Pak Angkoro
memandang tubuh Rosa dari atas ke bawah. Jakunnya naik turun memandang
tubuh Rosa yang menggiurkan, kulitnya yang kuning langsat bagai kulit
putri kraton meskipun tidak seputih Lyvia tapi pancaran erotik dari mata
Rosa bagai sinar pancasona pusaka tanah jawa. Dan cara gerak Rosa Maria
sungguh membangkitkan gairah, keayuan khas gadis jawa terpancar dari
setiap lekuk tubuhnya dan terutama payudaranya yang berwarna kuning
gading sungguh mengundang birahi lelaki manapun yang melihatnya. Dengan
lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapak tangannya di atas payudara
Rosa dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan bibirnya ke
bibir Rosa yang sensual di lumatnya bibir Rosa, semakin lama semakin
panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi satu, Pak Angkoro
melingkarkan tangannya ke pinggang Rosa dan menariknya sampai lekat pada
tubuhnya dan mencumbu Rosa dengan penuh nafsu. Dihisap dan dimasukannya
lidahnya kedalam relung relung mulut Rosa sehingga mau tak mau Rosa
membalas pagutan-pagutan liar itu. Hasrat kewanitan Rosa benar-benar
dibangkitkan oleh Pak Angkoro yang berlaku seperti kuda jantan dan
mendominasi seriap permainan ini. Rosa mulai merasakan hawa panas naik
dari dadanya ke ubun-ubun yang membuat Rosa semakin tak berdaya melawan
hawa maksiat yang begitu kental dalam ruangan ini sehingga akhirnya
Rosapun terlarut dalam hawa maksiat itu. “Ros aku minta dioral dong ”
sambil menyodorkan penis hitamnya yang berdiameter 5 cm dengan panjang
14 cm. “Nggak ah Pak, jijik saya! ih! ” “Wah kamu kudu profesional Ros,
kalau kerja jangan setengah- setengah gitu dong, gini aja kamu tak oral
kalau sampai kamu orgasme berarti kamu kudu ngoral aku yah? ”. Belum
sempat Rosa menjawab Pak Angkoro telah menyelusupkan kepala
diselangkangan Rosa dan mulai melancarkan segala jurus simpanannya mulai
dari jilat, tusuk sampai jurus blender yang memnyapu rata seluruh
dinding permukaan vagina Rosa sehingga dalam waktu 7 menit Rosa sudah di
buat kejang-kejang. “Oooh Pak oouh oh pa..ak” Rosa meregangkan ototnya
sampai batas maksimal. “Tuh kamu udah orgasme, nggak bisa bohong
sekarang giliranmu” ucap Pak Angkoro senang. Pak Angkoro menarik kepala
Rosa dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang penisnya
sendiri sambil mengocok ringan, setelah mulut Rosa dalam jangkauan
tembak Pak Angkoro segera menjejalkan penisnya ke dalam mulut Rosa. “Ayo
dong Rosa” Pak Angkoro menyuapkan penisnya seperti menyuapkan makanan
pada anak kecil, setelah penisnya berada dalam mulut Rosa maka dengan
menjambak rambut Rosa Pak Angkoro memaju mundurkan kepala Rosa. “Ehm ehm
Pak Angko.. ehm ehm” Rosa berusaha berbicara tapi malah tersenggal
senggal “Udah diam aja deh Ros jangan banyak bicara emut!”. Setelah lima
menit berjalan Rosa akhirnya secara mandiri mengulum ujung penis Pak
Angkoro, sementara tangannya mengocok dengan kasar pangkal penis Pak
Angkoro. “Yes gitu Ros, wah kamu lebih hebat dari istriku loh, mau gak
kamu jadi gundikku?” Pak Angkoro berbicara ngawur karena keenakan dioral
Rosa. Merasa jenuh dengan permainan oral akhirnya Rosa meminta untuk
bercinta. “Udahan dong Pak, kita ngesks yang bener aja ya?” tanya Rosa
dengan halus. “Ok, kamu yang minta loh”. Pak Angkoro menarik Rosa yang
tadinya mengoral dia dalam posisi jongkok menuju meja biliard dan
menyuruh Rosa menumpukan kedua tangannya menghadap meja bilirad
sementara Pak Angkoro yang berada di belakang Rosa mengatur posisi
sodokan perdananya. “Ros nungging dikit dong, ya gitu sip!” Pak Angkoro
mengelus pantat Rosa yang bahenol kemudian mengarahkan senjatanya ke
vagina Rosa. “Aaouh Pak Angkoro, pelan Pak sakit penisnya bapak sih
kegedean ” ucap Rosa setengah meledek. “Wah kamu itu muji apa menghina
Ros? mungkin vaginamu yang kekecilan Ros” Pak Angkoro membalas ejekan
rosa dengan menarik pinggul Rosa ke belakang secara cepat maka amblaslah
seluruh penis Pak Angkoro. “Auuw gede banget, aauw aah ” Rosa mulai
menggoyang pinggulnya berusaha menyeimbangi goyangan Pak Angkoro. Pak
Angkoro membenamkan penisnya dalam-dalam dengan menarik pinggul Rosa
kebelakang, dengan penis masih tertancap di vagina Rosa kemudian Pak
Angkoro memutar pinggulnya membentuk lingkaran sehingga penis yang
didalam vagina Rosa menggencet dan menggesek setiap syaraf syaraf nikmat
di dinding vagina. “Aauh, Rosa keluar ahh” Rosa mengalami orgasme yang
menyebabkan setiap otot di tubuh Rosa mengencang sehingga tubuhnya
kelojotan tidak terkendali. “Loh Ros, kok sudah KO, belum 10 menit kok
udah orgasme wah ini kalau cowok namanya edi, ejakulasi dini kalau kamu
berarti menderita odi orgasme dini, ayo terusin sampai aku keluar juga
”. Pak Angkoro mengganti posisi bersenggama dengan mengangkat tubuh Rosa
dan menidurkannya di meja biliard. Kemudian kaki rosa dibentangkan oleh
Pak angkoro lebar-lebar dan dengan kekuatan penuh penis besar itu
menerjang mendobrak pintu kewanitaan Rosa, sampai-sampai klitorisnya
ikut tertarik masuk, Rosa yang masih dalam keadaan orgasme makin
menggila menerima sodokan itu sehingga secara refleks rosa mencakar bahu
Pak Angkoro. “Oouchh Rosa kamu ini apa-apaan sih, kok main
cakar-cakaran segala?” “Oouh aash sorry, abis rosa nggak tahan sih ama
sodokannya Mas yang begitu perkasa” bujuk rosa agar Pak angkoro tidak
marah. “Jangan cakar lagi ya, kalo tidak rasain ini” Pak Angkoro
menggigit puting Rosa dengan lembut tapi sedikit menyakitkan. “Aauw
nakal deh” ucap rosa sambil menggoyangkan pinggulnya sendiri agar penis
Pak Angkoro tetap menggesek dinding vaginanya. Dalam waktu singkat Rosa
yang mula-mula seorang guru telah berevolusi menjadi pelacur kelas
tinggi yang benar benar profesional baik dari kebinalan maupun
ucapannya, semua sudah berubah Rosa kini benar benar seorang pelacur
sejati
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Ini ceritaku entah berapa bulan lalu ketika sore aku aku sedang menghabiskan waktu selepas bekerja disebuah mall dijakarta. Penat bekerj...
-
Saya punya pengalaman sewaktu di massage oleh mas R,maaf saya posting pengalaman kami ya mas.. saya lihat millis ini makanya saya ingin se...
-
Kisah ini terjadi pada waktu aku duduk dipertengahan kelas 3 SMA dulu. Waktu itu nilai-nilai pelajaranku terutama matematika, fisika dan k...
-
Aku tugas ke kota Semarang untuk ngurusin kerjaanku, aku ngebut ngerjain kerjaan sampe ampir gak tidur supaya kerjaan cepet beres dan aku...
-
Cerita Sex . Bekerja sebagai auditor di perusahaan swasta memang sangat melelahkan. Tenaga, pikiran, semuanya terkuras. Apalagi kalau ada ...
No comments:
Post a Comment